Definisi :
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau
percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen
pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian
Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata
satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menjadi
salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma
(D3).
Tesis adalah salah
satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual
berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian
akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh
argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang
sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis
dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus
pendidikan jenjang S2.
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang
berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang
disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa paparan
diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen.
Perbedaan :
Secara umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat
dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
Dari aspek kuantitatif, secara literal
dapat dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot akademisnya daripada
tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi.
Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang
sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil
penelitian kualitatif; dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya
sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya,
disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis
mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi.
Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis,
dan disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis
penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi
biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak
dilihat dari aspek kualitatif.
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis,
dan disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk
dikemukakan secara operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang
dapat membedakan skripsi, tesis, dan disertasi, terutama yang merupakan
hasil penelitian kuantitatif.
Aspek Permasalahan
Penulis disertasi dituntut untuk
mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam disertasinya agar temuannya
dapat memberikan sumbangan “asli” bagi ilmu pengetahuan, sedangkan
penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian itu tidak
dituntut dari penulis skripsi.
Identifikasi masalah untuk skripsi dapat didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar,
atau keadaan lapangan, akan tetapi identifikasi masalah untuk
tesis—terlebih lagi untuk disertasi—perlu didasarkan atas teori-teori
yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Masalah yang
dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat
penerapan ilmu, sedangkan dalam tesis dan disertasi harus cenderung ke
arah pengembangan ilmu.
Aspek Kajian Pustaka
Dalam mengemukakan hasil kajian
pustaka, penulis skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan
antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain
dengan topik yang sama. Penulis tesis tidak hanya diharapkan
mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan secara
jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian
lain yang sejenis. Penulis disertasi diharapkan dapat (a)
mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan
dalam konteks permasalahan yang lebih luas, (b) mengemukakan pendapat
pribadinya setiap kali membahas hasil-hasil penelitian lain yang
dikajinya, (c) menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang
dapat memberikan implikasi terhadap penelitian yang dilakukan, dan (d)
memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka berpikir yang konseptual
dengan cara yang sistematis.
Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer
dan dapat juga menggunakan sumber sekunder, namun pustaka yang menjadi
bahan acuan dalam tesis diharapkan berasal dari sumber-sumber primer
(hasil-hasil penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil
penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian). Untuk disertasi, penggunaan
sumber primer merupakan keharusan.
Aspek Metodologi Penelitian
Penulis skripsi dituntut
untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data
penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data
yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak
cukup. Dia harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan
untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan cukup
valid. Bagi penulis disertasi, bukti-bukti validitas instrumen pengumpul
data harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepat.
Dalam skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
pengumpulan data tidak harus dikemukakan, sedangkan dalam tesis dan
terlebih lagi dalam disertasi penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
pengumpulan data harus dikemukakan, beserta alasan-alasannya, sejauh
mana penyimpangan tersebut, dan sejauh mana penyimpangan tersebut masih
dapat ditoleransi.
Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi
dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya, sedangkan
asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam tesis, terlebih lagi dalam
disertasi, harus diusahakan verifikasinya dan juga harus dikemukakan
keterbatasan keberlakuannya.
Dalam penelitian kuantitatif, skripsi dapat mencakup satu variabel saja,
tesis dua variabel atau lebih, sedangkan disertasi harus mencakup lebih
dari dua variabel. Namun kriteria ini
harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian
kualitatif, skripsi dapat ditulis berdasarkan studi kasus tunggal dan
dalam satu lokasi saja, sedangkan tesis dan terutama disertasi
seyogyanya didasarkan pada studi multikasus dan multisitus.
Aspek Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dipaparkan
dalam kesimpulan skripsi harus didukung oleh data yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan. Dalam tesis dan disertasi, hasil penelitian
yang dikemukakan, selain didukung oleh data yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil
penelitian lain yang sejenis. Oleh karena itu dalam tesis dan disertasi
perlu ada bab tersendiri yang menyajikan pembahasan hasil penelitian.
Bab yang berisi pembahasan hasil penelitian diletakkan sesudah bab yang
berisi sajian hasil analisis data, sebelum bab yang berisi kesimpulan
dan saran.
Pengajuan saran pada bagian akhir skripsi tidak harus dilengkapi
dengan argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian, sedangkan
saran-saran yang dikemukakan dalam tesis dan disertasi harus dilengkapi
dengan argumentasi yang didukung oleh hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Hasil penelitian skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya
diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu,
sedangkan hasil penelitian tesis dan disertasi harus memenuhi
kualifikasi layak terbit dalam jurnal ilmiah yang bermutu.
Aspek Kemandirian
Selain didasarkan pada keempat aspek
tersebut, skripsi, tesis, dan disertasi juga dapat dibedakan berdasarkan
tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses pelaksanaan penelitian dan
penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum dapat dinyatakan bahwa proses
penelitian dan penulisan disertasi lebih mandiri daripada tesis, dan
proses penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri daripada skripsi.
Secara kuantitatif dapat diilustrasikan sebagai berikut. Untuk disertasi
kira-kira 90% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa
penulisnya, sedangkan sisanya (10%) merupakan cerminan dari bantuan,
bimbingan, serta arahan para dosen pembimbing. Untuk tesis, persentase
karya asli mahasiswa bisa lebih kecil daripada disertasi; dan untuk
skripsi, persentase karya asli mahasiswa bisa lebih kecil daripada
tesis.
Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian
Artikel ilmiah
adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
Artikel ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti,
dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan,
hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek. Dari
segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel
nonpenelitian. Setiap mahasiswa penulis skripsi, tesis, dan disertasi
sangat dianjurkan menuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk
diterbitkan dalam jurnal. Tata cara penulisan artikel ilmiah diuraikan
pada Bagian III buku pedoman ini.
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut
dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk
memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas
inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang
proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
Sumber : http://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/perbedaan-skripsitesis-dan-disertasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar, tapi tetap jaga nilai kesopanan ya dengan tidak melakukan komentar spam