Hidup adalah sebuah perjuangan yang selalu harus dilakukan oleh
setiap makhluk agar tetap bertahan hidup. Berjuang
untuk mencari makanan dengan cara yang halal
Berjuang untuk melindungi dan menjaga
tanggung jawab yang diberikan seperti keluarga Berjuang untuk menjadi yang terbaik
dengan peningkatan kualitas diri
Berjuang untuk hidup bersih ditengah
dunia yang telah tercemar kejahatan
Dan dalam setiap perjuangan pastilah
ada pengorbanan
Pengorbanan itu sendiri bisa berbentuk material (yang bisa dilihat,
dipegang) dan berbentuk immaterial (hanya bisa dirasakan). dan pengorbanan yang
dilakukan dengan tulus dan tujuan mulia pasti akan memberikan hasil yang luar
biasa (tidak sia-sia atau percuma).
Pengorbanan yang terbesar adalah pengorbanan yang dilakukan
untuk keselamatan banyak jiwa, pengorbanan yang tak memandang kesalahan dan
perbuatan baik dari ciptaan-Nya. dan pengorbanan sebesar dan setulus ini belum
pernah dilakukan oleh siapapun selain dari Tuhan itu sendiri.
Jika Tuhan mau berkorban untuk kita, maka kitapun jangan ragu
untuk melakukan hal yang sama, tetapi perhatikanlah tujuan atau arti
pengorbanan yang dilakukan apakah untuk hal mulia atau untuk hal yang konyol.
Sumber : http://www.salvapoint.com/2010/09/arti-pengorbanan/
Contoh Artikel :
Pengorbanan seorang ayah
Di suatu kota kecil terdapat sebuah keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dikeluarga itu hanya ada satu anak tunggal
laki-laki yang bernama Doni. Ibunya sudah meninggal sekitar satu tahun yang
lalu. Dan ayahnya bekerja sebagai penjaga pintu jembatan. Sekarang hanya ada
Doni dan ayahnya yang tinggal bersama dengan bahagia. Doni sekarang berumur 10
tahun dan sudah kelas 4 SD dan bersekolah di sebuah sekolah dikota itu. Mereka
merupakan keluarga yang cukup sederhana.
Ayahnya sangat menyayanginya dengan mengajaknya bermain
setiap akhir pekan. Mereka sering ketaman, pantai, kebun binatang, dan tempat
lainnya. Doni merupakan anak satu-satunya yang dimiliki ayahnya sehingga ia
sangat disayang, terlebih ibunya sudah meninggal. Ayahnya selalu bekerja di
pagi hari sampai sore hari, begitu juga dengan Doni yang sekolah pagi hingga
siang.
Pada suatu hari ayahnya mengajak Doni ketempat
kerja ayahnya yang dekat dengan danau itu. Perjalanan ketempat kerja ayahnya
harus dengan naik bis lalu dilanjutkan dengan naik kereta api yang memakan
waktu sekitar 1 jam. Pada saat sampai distasiun dekat tempat kerja ayahnya,
Doni sangat senang karena ia bisa melihat kereta-kereta yang lalu lalang dan
banyaknya orang yang lalu lalang.
Akhirnya mereka sampai juga ditempat kerja ayahnya,
Doni sangat senang bisa kesana. Ia bermain ditaman dekat pinggiran danau, ia
memancing ikan dengan perasaan yang sangat senang. Distasiun sudah bersiap
kereta yang akan berjalan menuju kota lainnya yang didalamnya terdapat banyak
orang-orang yang berdosa ada yang memakai narkoba, berkelahi, saling
mengucapkan kata-kata yang kotor.
Ketika beberapa saat, Doni sedang asyik memancing
ikan, ia melihat sebuah kereta yang berjalan sangat cepat ingin melintasi
jembatan. Namun ayahnya mengangkat jembatan itu karena ada sebuah pesawat
terbang yang ingin lepas landas melewati jembatan itu, dan juga ayahnya tidak
melihat ada kereta yang ingin melintas.
Dengan cepatnya Doni berlari menuju tempat ayahnya,
ketika sampai disana ia berteriak ” Ayah . . . . ada kereta yang mau lewat . .
. .” Namun ayahnya tidak mendengar. Karena keretanya sudah mau melewati
jembatan, Doni mengambil keputusan untuk menurunkan jembatan itu secara manual
dengan mengkat tuas yang ada tepat dibawah jembatan. Pada saat itu ayahnya
melihat anaknya tersebut dengan kagetnya dan berkata ” Ya ampun . . . . Anakku
. . . . “.
Pada saat itu, Doni terjatuh kedalam tempat tuas
tersebut dan terjepit. Ayahnya yang melihat merasa bingung dan hanya ada 2
pilihan yaitu menyelamatkan anaknya atau menyelamatkan kereta itu. Dan beberapa
saat, ayahnya memutuskan menyelamatkan kereta tersebut dengan menurunkan
jembatannya. Dan beberapa saat, kereta itu melewati jembatan itu dengan
selamat.
Kemudian ayahnya keluar dari tempat kerjanya dan
berlari menuju anaknya untuk melihat kondisinya. Ternyata Doni sudah meninggal
karena terjepit. Ayahnya menangis dengan sangat keras ” Tidak . . . . . . . . .
Anakku . . . . . . telah tiada “. Pada saat itu salah satu dari penumpang
perempuan kereta itu yang memakai narkoba melihat ayah Doni sedang sedih dengan
menggendong anaknya tersebut.
Kemudian setelah beberapa hari kemudian ayahnya
bertemu dengan perempuan yang berada dikereta waktu itu. Perempuan tersebut
sangat berterima kasih dan terharu sekaligus minta maaf kepada ayahnya Doni
karena sudah menyelamatkannya dengan mengorbankan nyawa anaknya sendiri.
sumber : http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2012/04/11/cerpen-pengorbanan-seorang-ayah/
Pendapat :
Pengorbanan adalah suatu hal yang mulia. Karena,
pada kondisi itu kita rela untuk mengorbankan suatu hal untuk kepentingan orang
lain. Seperti yang di jelaskan artikel di atas bahwa Pengorbanan yang terbesar
adalah pengorbanan yang dilakukan untuk keselamatan banyak jiwa, pengorbanan
yang tak memandang kesalahan dan perbuatan baik dari ciptaan-Nya. dan
pengorbanan sebesar dan setulus ini belum pernah dilakukan oleh siapapun selain
dari Tuhan itu sendiri.
Pengorbanan bisa kita lakukan kapan saja dan dimana
saja, jika ada seseorang yang benar-benar membutuhkan bantuan dari kita. Maka,
kita harus memanfaatkan kondisi itu untuk melakukan pengorbanan kepada orang
yang membutuhkan itu. Karena, setiap kita melakukan kebaikan kita akan
terhindar dari segala kejahatan. Jika kita melakukan perjuangan untuk orang
yang membutuhkan itu, maka kita akan mengorbankan segala hal yang kita miliki.
Hidup ini pun merupakan perjuangan dari setiap
individu untuk bertahan hidup. Dalam hidup, kita bisa berjuang untuk menjadi
yang terbaik di antara kompetitor-kompetitor yang menjadi lawan kita. Kita bisa
berjuang untuk melindungi dan bertanggung jawab atas keluarga kita, dan masih
banyak lagi perjuangan-perjuangan yang harus dilakukan dalam hidup kita. Dan dalam
setiap perjuangan itu pastilah ada yang namanya pengorbanan. Oleh karena itu,
kita harus mempersiapkan jiwa dan raga kita untuk mengorbankan segala hal yang
kita punya untuk kebahagiaan orang banyak.
Dari contoh artikel yang berjudul “Pengorbanan
seorang ayah” bisa kita lihat ada sebuah keluarga sederhana. Mereka memiliki
anak tunggal yang masih duduk di kelas 4 SD. Suatu saat ayahnya mengajak
anaknya untuk liburan ke tempat kerjanya, namun ada kejadian yang tidak
diinginkan yaitu ada kereta yang melintas dengan cepat. Saat itu ayahnya sedang
mengatur jembatan dan tidak menyadari adanya kereta yang melintas, pada saat
itu sang anak mengambil inisiatif untuk menarik tuas rel agar sang ayah tidak
terlindas. Pada saat itu pula sang ayah bingung karena anaknya dan kereta itu
sama-sama dalam keadaan bahaya. Akhirnya ayahnya memutuskan untuk menyelamatkan
kereta terlebih dahulu, namun setelah dia kembali sang anak pun sudah tidak
bernyawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar, tapi tetap jaga nilai kesopanan ya dengan tidak melakukan komentar spam